Jumat, 02 September 2016

MAKALAH SEJARAH
“HERMAN WILLEM DAENDELS”


Disusun Oleh :
1.  Elvira Resti Widyasari             (9)
2.  Meirza Luthfi Pradana             (15)
3.  Muhammad Raziq Falah         (20)
4.  Regiana Dzita Nurlaela           (25)
5.  Tasya Salsabila Hendrawan   (34)


XI MIPA 5 – 2016 / 2017
SMA N 1 UNGARAN



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Herman Willem Daendels” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Oni Adhi Asmara selaku guru mapel sejarah yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Herman Willem Daendels . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Semarang,1  September 2016




Penyusun





DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB I 
Pendahuluan .......................................................................................... 1
a.       Latar belakang................................................................    1
b.      Tujuan............................................................................... 1
c.       Rumusan Masalah ............................................................. 1
BAB II
      a.  Isi ...................................................................................... 2
BAB III
 Penutup ....................................................................................... 8
a.       Kesimpulan ..................................................................... 8
b.      Saran ............................................................................... 8
Daftar Pustaka .............................................................................  9




BAB I
PENDAHULUAN

a.       Latar Belakang

Nusantara yang sekarang kita kenal dengan Indonesia, di negara kita ini banyak sekali sejarah yang dimiliki. Jika kita ingat lagi, sejarah Indonesia pasti identikn dengan jaman penjajahan. Indonesia dijajah oleh dua negara yaitu Belanda dan Jepang. Belanda berada di Indonesia sangat lama. Mereka mempunyai beberapa kebijakan. Saat Indonesia berada dibawah ancaman Inggris,Napoleon membutuhkan orang kuat di bidang militer untuk mempertahankan jajahannya di Indonesia. Oleh karena itu, Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Indonesia dan mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808 dengan tugas utama mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris.

b.      Tujuan

Dengan adanya makalah ini kami tujukan untuk mempermudah pembelajaran dan memenuhi tugas menyelesaikan makalah ini pada mata pelajaran Sejarah Indonesia bab perkembangan kolonialisme dan imperalisme di Indonesia. Khususnya tentang pemerintahan Herman Willem Daendels di Indonesia. Makalah ini kami rancang untuk memenuhi nilai tugas juga meningkatkan pengetahuan dan kreativitas.

c.       Rumusan Masalah

1.      Bagaimana latar belakang penguasaan Daendels ?
2.      Bagaimana masa pemerintahan Daendels ?
3.      Apa tujuan utama penguasaan Daendels di Hindia Belanda ?
4.      Apa sajakah kebijakan kebijakan Daendels ?
5.      Bagaimana akhir dari kekuasaan Daendels ?








BAB II
ISI

1.      Latar Belakang Kedatangan Daendles

Negeri Belanda dan Kondisi Politik Eropa

Sebelum membahas latar belakang dan tujuan penugasan Daendels di Hindia-Belanda perlu dibahas terlebih dahulu kondisi politik di Eropa yang turut menentukan status Belanda dikancah Eropa.
Pada tahun 1803, perang kembali berkecamuk di Eropa. Terutama perang antara dua negara imperialis (modern) besar pada abad tersebut, Inggris dan Perancis, yang membawa dampak luas pada kondisi di Eropa bahkan di berbagai belahan bumi lain yang menjadi bagian dari wilayah jajahan/koloni kedua negara imperialis tersebut. Inggris yang lebih kuat di laut memang merupakan musuh utama Prancis yang lebih kuat di darat. Kedua negara tersebut mempunyai sejarah rivalitas yang cukup panjang dan saling berlomba untuk menunjukkan superioritas dan prestise sebagai negara imperialis terkuat. Bahkan dalam hal kepemilikan tanah jajahan.
Kondisi ini membawa dampak bagi negara-negara mperialis Eropa lainnya termasuk Belanda. Pada tahun 1804, Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar, sedangkan saudaranya, Louis (Lodewijk) Napoleon, menjadi raja Belanda. Dengan demikian, Kerajaan Belanda menjadi negara vasal Prancis (negara jajahan Prancis). Itu artinya, bahwa semua daerah jajahan Belanda, secara tidak langsung, menjadi milik Prancis. Termasuk Hindia-Belanda (Nusantara).
Dengan demikian, kecamuk parang di Eropa (rivalitas Prancis-Inggris) juga akan sampai ke kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara, diamana Inggris (dengan nama EIC-nya) yang pada itu sudah memiliki koloni di India telah sampai hingga kawasan Semenanjung Malaya (Malaysia, Singapura). Dan siap merebut Nusantara. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa apa yang terjadi di Eropa turut berdampak terhadap nasib Nusantara.
Latar Belakang Penugasan Daendels

        Seperti yang telah dijelaskan di atas, secara singkat, bahwa perang Eropa yang melibatkan  dua negara imperialis besar tersebut sampai ke kawasan Asia, terutama Asia Tenggara. Rivalitas antara keduanya tampak ketika Inggris, yang sudah mempunyai koloni di India, telah berada di kawasan semenanjung malaya. Malaysia serta Singapura berhasil dijadikan basis kekuatan militer Inggris di kawasan Timur Asia tersebut. Ini berarti, bahwa jajahan Belanda di Nusantara sangat terancam direbut oleh Inggris. Ancaman tersebut semakin serius lagi setelah Napoleon Bonaparte melancarkan sistem kontinental terhadap Inggris, yakni politik blokade laut terhadap Inggris di Eropa yang memutus hubungan antara Inggris dengan dunia luar.

Dalam keadaan kalut tersebut, hubungan Hindia-Belanda dengan Eropa terputus pula. Pemerintahan Belanda dan Prancis sadar sekali bahwa mustahil mengirim bantuan ke Batavia. Yang dapat diakukan adalah hanyalah mengutus seorang Gubernur Jenderal yang dapat bertindak lebih, artinya dapat berbuat sesuatu dengan cepat untuk mengantisipasi kemungkinan serangan Inggris ke Nusantara (terutama Jawa, yang merupakan pusat pemerintahan kolonial).
Maka, dikirimlah Herman Willem Daendels. Seorang Belanda, bekas advokat, dan seorang patriot, jenderal, serta pengagum Napoleon Bonaparte, untuk menjalankan tugas yang sulit tersebut. Bahkan, begitu sulitnya, kedatangan Daendels ke Nusantara pun harus berputar jauh melalui Benua Amerika (New York) dan menggunakan kapal Amerika untuk sampai ke Jawa.
2.      Masa Pemerintahan Daendles
Letak geografis Belanda yang dekat dengan Inggris menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki Belanda.Pada tahun 1806, Prancis (Napoleon) membubarkan Republik Bataaf dan membentuk Koninkrijik Holland (Kerajaan Belanda). Napeleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai Raja Belanda.
Karena Indonesia berada dibawah ancaman Inggris yang berkuasa di India, Napoleon membutuhkan orang yang kuat berpengalaman militer untuk mempertahankan jajahan di Indonesia. Oleh karena itu Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendles sebagai gubernur jendral Indonesia. Daendles mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808 dengan tugas utama mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
3.      Tujuan Utama Penugasan Daendels di Hindia-Belanda

Cukup jelaslah apa yang menjadi tugas utama daendels sebagai Gubernur Jenderal di Hindia-Belanda. Tak lebih karena alasan politik pertama-tama dan tentu kepentingan ekonomi, seperti yang telah terurai pada latar belakang di atas. Tugas-tugas Daendels berada dibawah perintah langsung serta pengawasan Kementrian Jajahan (ministerie van kolonien) yang dipimpin oleh Paulus van der Heim.





Tugas utama Daendels adalah pembangunan pertahanan Nusantara terhadap Inggris. Disamping itu, ketika menjalankan tugasnya, Daendels juga dihadapkan pada persoalan ekonomi yang tidak mendukung kebijakan-kebijakannya (khas pemerintahan Hindia-Belanda yang buruk), serta persoalan sosial-politik yang dianggap dapat menghambat rencana-rencananya. Inilah gambaran kondisi mendesak yang harus dijalankan terlebih diatasi oleh Gubernur Jenderal ini. Dengan demikian jelaslah bahwa tugas utama Daendels adalah mempertahankan Nusantara dari ancaman serangan Inggris. Dan pada bagian berikut, akan diuraikan rencana-rencana/kebijakan-kebijakan Daendels dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda
4.      Kebijakan Pemerintahan Herman Willem Daendles

Sebagai revolusioner, Daendles bercita-cita untuk memperbaiki nasib masyarakat dengan memajukan pertanian dan perdagangan. Namun, dalam melakukan kebijakan-kebijakan ia bersikap diktator sehingga dalam masa pemerintah yang singkat serasa hanyalah kekejamannya. Berikut pembaruan-pembarauan yang dilakukan Daendles.
1)      Bidang Birokrasi Pemerintahan
a.       Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif pendamping gubernur jenderal dibubarkan dan diganti dengan Dewan Penasihat. Salah seorang penasihatnya yang cakap ialah Mr. Muntinghe.
b.      Pulau Jawa dibagi menjadi 9 prefektuur dan 31 kabupaten. Setiap prefektuur dikepalai oleh seorang residen (prefek) yang langsung di bawah pemerintahan Wali Negara. Setiap residen membawahi beberapa bupati.
c.       Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Belanda dan diberi pangkat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda. Mereka mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan hukum adat.


2)      Bidang Hukum dan Peradilan
a.       Dalam bidang hukum, Daendels membentuk 3 jenis pengadilan.
1)      Pengadilan untuk orang Eropa.
2)      Pengadilan untuk orang pribumi
3)      Pengadilan untuk orang Timur Asing.
Pengadilan untuk pribumi ada di setiap prefektuur dengan prefek sebagai ketua dan para bupati sebagai anggota. Hukum ini diterapkan di wilayah kabupaten, sedangkan di wilayah prefektuur seperti Batavia, Semarang, dan Surabaya diberlakukan hukum Eropa.
b.      Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, termasuk terhadap bangsa Eropa sekalipun. Akan tetapi, Daendels sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dalam penjualan tanah kepada swasta.
3)         Bidang Militer dan Pertahanan



a.       Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels mengambil langkah-langkah berikut ini.
b.      Membangun jalan antara Anyer-Panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun perekonomian.
c.       Menambah jumlah pasukan dalam angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang.
d.      Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang. Hal itu dilakukan karena beliau tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari Eropa akibat blokade Inggris di lautan.
e.       Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya.

4)         Bidang Ekonomi dan Keuangan

a.        Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer) dan dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras.
b.        Mengeluarkan uang kertas.
c.        Memperbaiki gaji pegawai.
d.       Pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verplichte Leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan ditingkatkan.
e.        Mengadakan monopoli perdagangan beras.
f.         Mengadakan Prianger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspoer (seperti kopi).

5)      Bidang Sosial
a.       Rakyat dipaksa melakukan kerja paksa (rodi) untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
b.      Perbudakkan dibiarkan berkembang.
c.       Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan, atau sultan.
d.      Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.

5.      Akhir Kekuasaan Herman Willem Daendels

Kejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
1.      Kekejaman dan kesewenang-wenangan Daendels menimbulkan kebencian di kalangan rakyat pribumi maupun orang-orang Eropa.
2.      Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta, dan Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan.
3.      Penyelewengan dalam penjualan tanah kepada pihak swasta dan manipulasi penjualan Istana Bogor.
4.      Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan.

Louis Napoleon sebagai Raja Belanda akhirnya menarik kembali Daendels dengan pertimbangan Daendels telah berbuat secara optimal di Indonesia. Penarikan Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang panglima perang yang kemudian dikirim ke medan peperangan di Russia.




BAB III
PENUTUP


a.       Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa Herman Willem Daendels merupakan gubernur jenderal Hindia – Belanda yang sangat kuat. Tetapi, kekuatan itulah yang membuat daendels sangat otoriter terhadap kerajaan – kerajaan di Indonesia membuat beberapa perlawanan terhadap daendels. Kemudian Louis Napoleon memindahkan Daendels ke Belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai seorang panglima perang yang kemudian dikirim ke medan peperangan di Russia.

b.      Saran

Menurut kami, Daendels terlalu otoriter dan kejam yang menimbulkan banyak kebencian orang – orang pribumi maupun eropa. Seharusnya, jika daendels sudah otoriter dia tidak melakukan penyelewengan dengan menjual tanah pihak swasta. Itu semakin memperburuk citra daendels.






DAFTAR PUSAKA


Sejarah Indonesia. 2014 Masa Pemerintahan Republik Bataaf. JakartaL Kemendikbud
Rahmat A. Sejarah VOC, 2014
( Indonesia-person-blogspot.com diakses pada 28 Agustus 2016 )
Aditya H. Sejarah Indonesia, 2012
(Sejarah-jmu-blogspot.co.id diakses pada 29 Agustus 2016 )




link download makalah :
https://docs.google.com/document/d/1GE_ApUBMTQAJJ76sAIUAi3AGunB1RR2cO91uz9qJShc/edit?usp=sharing

1 komentar:

  1. Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com

    Keunggulan dari smsqq adalah
    *Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
    *Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
    *Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
    *Bonus Setiap Hari Dibagikan
    *Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
    *Bonus referral 10% + 10%
    *Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
    *Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )

    Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66

    Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com


    bosku minat daftar langsung aja bosku^^

    BalasHapus